Yang Mengharukan Dari Wafatnya Imam Masjid Nabawi, Syekh DR Muhammad Ayyub.

Dunia Islam kehilangan Qori' sekaligus Imam masjid Nabawi Madinah al-Munawwaroh.
Bagi jamaah haji atau umroh dan siapapun yang sholat di masjid Nabawi mungkin pernah merasakan kesyahduan dan kekhusyu'an bacaan Syekh Muhammad Ayyub yang terkenal menggugah tanpa dibuat-buat.



Qori' yang hafal Alquran sejak kecil dan juga berguru kepada banyak ulama besar ini (Syekh Muhammad al-Amin Asy Syinqithi, Syekh Abdul Muhsin al-‘Abbad, Syekh Abu Bakar al-Jazairi, dan lain-lain) wafat Sabtu 16 April 2016, padahal sehari sebelumnya beliau masih mengimami Shalat Isya. Tak pelak kaum muslimin yang berada di Madinah setelah Dzuhur berduyun-duyun menyolatkan serta mengiringi jenazah beliau sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan mereka.

Ada hal-hal yang mengharukan terkait dengan beliau, diantaranya;

1- Imam masjid Quba, syekh Khalid menceritakan bahwa beberapa hari lalu beliau menyampaikan rencana untuk penjadwalan Syekh Mohammad Ayyub untuk dakwah keluar negeri, tetapi Syekh Ayyub memohon maaf (menolak) dengan mengatakan:
"Sudahlah.. Umur saya 63 tahun, dan Nabi sholallohu 'alaihi wasallam wafat di usia ini"
(sumber cerita: al-ustadz Nur Saif, kulliyatul Qur'an univ Medinah)

2- Beliau punya keinginan, harapan/cita-cita untuk wafat dalam kondisi menjadi imam masjidil harom Nabawi,
“Umniyah (harapan) ku satu-satunya adalah kembali mengimami kaum Muslimin shalat di Masjid Nabawi asy Syarif sebelum saya bertemu Allah”, ujarnya dalam suatu acara di salah satu Stasiun Televisi Saudi. Alhamdulillah umniyah tersebut telah dikabulkan oleh Allah.

Setelah purna tugas menjadi imam (1410 H - 1417 H) dan setelah 19 tahun beliau tidak mengimani masjid Nabawi, Bulan Ramadhan tahun 1436 H lalu (2015) syekh Ayyub kembali ditunjuk untuk menjadi Imam di Masjid Rasul tersebut dan Allah wafatkan beliau sesuai dengan harapan/
cita-citanya.

3- Beliau wafat meninggalkan bacaan AlQuran yang disimpan oleh kaum muslimin dan disebar dalam berbagai bentuk (kaset, mp3, CD, flash disk, diunggah ke YouTube, dan lain-lain) hingga siapapun -termasuk kita - dengan mudah mendapatkan nya.

Jasad beliau sudah di kubur tetapi entah sampai berapa puluh bahkan ratusan tahun lagi (sebelum kiamat) selama manusia masih mendengarkan tilawah beliau niscaya beliau masih mendapatkan pahalanya. Sementara apa yang kita tinggalkan jika kita meninggal nanti?

Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas. Aamiin.

(fb/wesal tv keluarga)

2 Komentar

  1. Subhanallah. Semoga Allah SWT menempatkan beliau ditempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin ya Rabbal'alaamiin.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

f="https://unpkg.com/video.js/dist/video-js.css" rel="stylesheet">