Seorang polisi lalu lintas di Malang, Jawa Timur, Brigadir Kepala Seladi, bekerja sambilan memulung limbah dan barang bekas untuk diolah dan dijual kembali. Ia memilih bekerja di luar jam dinas demi uang halal untuk tambahan bagi biaya hidup istri dan tiga anaknya.
Di tempat "basah" sebagai penguji praktik SIM A, Seladi tak pernah mau menerima hadiah berupa uang, bahkan segelas kopi sekalipun sebagai ucapan terima kasih dari mereka yang lulus ujian. Dan kehidupan seperti itu orang jujur yang sungguh langka di belantara manusia aneka rupa di negeri ini sudah ia jalani puluhan tahun, juga selama 16 tahun bertugas di layanan SIM A Polres Malang.
Dengan itulah ia menjadi polisi yang bertugas dengan senyum tanpa beban, kepala yang tegak, dan harkat yang terjaga.
Sungguh, Indonesia tak berkekurangan orang baik. Mereka ada di mana-mana, tertimbun oleh kabar kawin cerai para pesohor, narkotika, korupsi, dan perburuan kursi kekuasaan.
Semoga semakin banyak Bripka Seladi yang lain.
(Tomi Lebang/86net)
Di tempat "basah" sebagai penguji praktik SIM A, Seladi tak pernah mau menerima hadiah berupa uang, bahkan segelas kopi sekalipun sebagai ucapan terima kasih dari mereka yang lulus ujian. Dan kehidupan seperti itu
Dengan itulah ia menjadi polisi yang bertugas dengan senyum tanpa beban, kepala yang tegak, dan harkat yang terjaga.
Sungguh, Indonesia tak berkekurangan orang baik. Mereka ada di mana-mana, tertimbun oleh kabar kawin cerai para pesohor, narkotika, korupsi, dan perburuan kursi kekuasaan.
Semoga semakin banyak Bripka Seladi yang lain.
(Tomi Lebang/86net)