Pada pukul 04.40 WIB 19 Juni
Roket Ariane 5 V230 pembawa BRIsat dan EchoStar XVIII telah meluncur dari Kourou, Guyana Prancis setelah beberapa kali mengalami delay karena kondisi cuaca. Delay dalam peluncuran roket adalah hal biasa. Lebih baik delay daripada terjadi bencana saat peluncuran.
BRIsat merupakan satelit milik Bank Rakyat Indonesia buatan Space System Loral, perusahaan satelit geostasioner asal AS. BRIsat adalah satelit pertama di dunia milik perbankan. Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar dan memiliki jaringan terluas di Indonesia membutuhkan sistem komunikasi yang besar sehingga pada akhirnya BRI memiliki satelit sendiri untuk memaksimalkan layanannya.
Selama ini untuk kebutuhan komunikasi data dengan ribuan kantor wilayah, kantor cabang, KCP, kantor kas, ATM dan layanan perbankan lainnya bank plat merah ini menyewa transponder satelit lain.
Untuk menyewa 23 transponder, diperlukan biaya Rp 500 miliar setiap tahun. Dengan adanya BRIsat maka memangkas biaya operasional hingga Rp 200 miliar dalam setahun. Hal ini disebabkan karena pembelian BRIsat bisa dicicil selama 8 tahun dengan jumlah cicilan Rp 300 - 400 miliar per tahunnya. Umur BRIsat pun lumayan panjang, yaitu sekitar 15 tahun dan bisa diperpanjang hingga 17 tahun.
Satelit BRIsat memiliki transponder pita C 36x36 MHz dan KU-band 9x72 MHz ini akan mengorbit di orbit geostasioner slot 105,5º BT atau terletak di atas Papua.
BRI sendiri akan menggunakan sebagian besar transponder untuk layanan perbankan dan sisanya akan digunakan khusus oleh pemerintah.