Sebuah catatan
Ide Gila Santri Ciamis Jalan Kaki 212
Seri 16
Hanya setengah jam rombongan beristirahat di masjid kaum kota Cimahi, kami pun pamit pada ketua DKM yang kebetulan beliau pernah bertemu dua bulan yang lalu pada acara tabligh akbar di daerah Lewi Gajah, pertemuan ini menjadi semacam reuni yang tidak disengaja dan tidak ada dalam agenda perjalanan, sungguh semuanya terjadi betul-betul rekayasa Alloh.
Hari kamis sore waktu terus berjalan peserta kembali berbaris tiga-tiga memanjang berjalan menyusuri kota Cimahi, tali rapia pembatas agar tidak mengganggu lalulintas dibentangkan memanjang dari mobil komando sampai peserta paling belakang, cuaca sangat adem sekali langit tertutup dengan awan seolah olah memayungi pejalan kaki dari terik sinar matahari
Pemandangan yang sangat menakjubkan terjadi disepanjang jalan, trotoar jalan dikiri dan kanan penuh dengan barisan manusia menyemut menyambut kafilah diselingi dengan takbir dan deraian air mata, tumpukan makanan dan minuman yang terus dibagikan kepada para peserta menjadi puncak antusiasnya ummat akan gerakan ini
Mobil komando berjalan agak tersendat mengakibatkan peserta jalan kaki tertahan dan bertumpuk sehingga antrian kendaraan dibelakang macet, korlap bergegas lari kedepan mencari tahu penyebabnya, dan ternyata mobil komando tertahan oleh kendaraan truk pengangkut pasir didepannya, polisi patwal dari Polresta Cimahi sigap mengatur jalur lalulintas kondisi berjalan seperti semula.
Kami berjalan ambil posisi didepan mobil komando, saat itu tidak terdengar ada orasi-orasi karena semua petugas orasi sudah pada serak dan hanya nasyid Aksi Bela Islam yang menggelegar terdengar nyaring mengiringi derap langkah kafilah longmarch, hanya senyum dan salaman yang menjadi bahasa tubuh sebagai komunikasi dengan masyarakat yang menyambut kami sepanjang jalan.
Ketika sedang asyik berjalan tiba tiba dari belakang ada yang nepuk pundak, reflek menoleh kebelakang,,
“eehh kang Johan Abu Fawaz Jauharuzzaman ada apa? “ Tanya saya,,,
"kang jalannya jangan terlalu kencang peserta kedodoran banyak yang ketinggalan "
“oohh iya baikk, kok yang muda kalah ya jalannya sama yang tua,” celoteh saya pada kang Johan sambil menepi ke pinggir jalan dan duduk dipinggir warung sambil menunggu peserta yang agak jauh tertinggal.
Waktu menunjukan pukul 16.30, hari sudah mulai gelap mataharipun kelihatan mulai pamitan menuju peraduannya, handphone berdering nomor baru muncul tanpa nama, tombol hijau dipijit terdengar suara diujung sana,
“assalamualaikum?”
“Walaikum salam”
“betul ini sama ketua kafilah ciamis?"
“betul pa saya"
“Begini pa kiyai, saya pengusaha Surabaya kebetulan saya lagi di Bandung, saya sangat terenyuh dan tergugah dengan aksi santri Ciamis saya ingin berkontribusi pa yai”
“oohh baik pa jazakumulohh" timpal saya
“Sekarang posisi dimana pak? “
“Didaerah Cimahi pak”
“Aduhh kebetulan sekali saya ini lagi daerah Cimahi bagaimana kalau saya bertemu dekat SPBU didepan pak? “
“Baik pa saya merapat”
Sambil jalan cepat saya mendahului peserta menuju SPBU, akhirnya ketemu juga dengan bapa yang berbicara diujung telepon, beliau cerita ingin memberikan baju koko 4000 stel untuk para santri dan mohon dipindahkan ke mobil rombongan, saya hanya terdiam kaget bercampur haru, jazakumulloh pak jazakumulloh pak hanya itu yanng bisa terlontar, saking takjubnya betapa Alloh berkuasa dengan mudah menggerakan hati manusia dengan dorongan iman siap berkorban tanpa berfikir panjang, saya mencegat satu mobil komando untuk memindahkan baju koko hadiyah saudara yang baru dikenal saat itu,, Subhanalloh Walhamdulillah Wallohu Akbar.
Keajaiban terus muncul silih berganti sepanjang jalan ayunan kaki semakin bersemangat untuk terus melangkah, hati semakin kokoh dan yakin bahwa Alloh telah menggerakan hati ummat ini untuk bangkit bersatu membangun barisan menyongsong masa depan Islam nan gemilang dan kini buih itu telah berubah menjadi gelombang yang siap menerjang menghancurkan segala bentuk keangkaramurkaan, kepongahan dan ketidakadilan hukum, Allohu Akbar!!
Sambil berjalan kita melihat jam dihandphone menunjukan pukul 17.00 hari semakin gelap cahaya mentari makin redup, kiayi Warman setia digaris depan dan kiayi Titing yang berjalan disamping kanan melirik sambil berseloroh
"saya kira penyambutan masyarakat pada presiden sekalipun tidak pernah dan tidak akan seheboh seperti ini"
“betull ang” jawab saya,
Dialog jalanan sambil jalan kaki terus berjalan
“ang apa rahasianya kira kira sampai ummat begitu tergerak?” Sambil noleh ke kiayi Titing
Beliau terdiam sejenak lalu menjawab,
"ini karena satu ayat Almaidah ayat 51, bayangkan satu ayat saja dihina ummat jutaan bergerak dan membela, apalagi kalau seluruh Al Quran dihina dan dicampakan maka seluruh muslim dunia akan bergerak,”
Saya tertunduk merinding dan bergetar betapa penjelasan beliau menghunjam keseluruh tubuh, Al Quran lah yang akan membuat ummat ini punya harga diri.
Walaupun hari makin gelap masyarakat makin membludak sepanjang jalan bahkan disatu pusat perbelanjaan pakaian Robbani terdengar suara alunan nasyid "ini langkahku" menghentak mengobarkan semangat, saya melambaikan tangan ke arah toko sebagai bentuk terimakasih atas sambutan dan menularnya semangat kebangkitan ummat.
Ditengah jalan menuju Padalarang saat lampu lampu penerang mulai menyala menghiasi keindahan kota datang seseorang menyambut dan menyalami kutatap dengan seksama eehh ternyata beliau sahabat dan guru kami KH Makki Mujahid dari Tasikmalaya sengaja memantau kami sepanjang jalan dan beliau pun bergabung jalan kaki sampai Padalarang.
Hari sudah gelap siang berganti malam waktu menunjukan jam 18.00, malam jumat rombongan akhirnya sampai di Masjid al Irsyad komplek Kota Baru Parahiyangan Bandung Barat, disana masyarakat sudah berbaris menyambut hangat, sebagian peserta yang sudah sampai diintruksikan untuk melaksanakan sholat Maghrib dan Isya dijama taqdim.
APA kehebohan selanjutnya?????
Tulisan ini lanjut APA cukup??
#ditulis bukan untuk narsis, Rojapada Alloh semogalahir manfaat
#save, Aleppo, palestina, miyanmar, acceh, banjirNTB
#penjarakan, penistaQuran
#sollu alannaby
(KH. Nonop Hanafi)
Ide Gila Santri Ciamis Jalan Kaki 212
Seri 16
Hanya setengah jam rombongan beristirahat di masjid kaum kota Cimahi, kami pun pamit pada ketua DKM yang kebetulan beliau pernah bertemu dua bulan yang lalu pada acara tabligh akbar di daerah Lewi Gajah, pertemuan ini menjadi semacam reuni yang tidak disengaja dan tidak ada dalam agenda perjalanan, sungguh semuanya terjadi betul-betul rekayasa Alloh.
Hari kamis sore waktu terus berjalan peserta kembali berbaris tiga-tiga memanjang berjalan menyusuri kota Cimahi, tali rapia pembatas agar tidak mengganggu lalulintas dibentangkan memanjang dari mobil komando sampai peserta paling belakang, cuaca sangat adem sekali langit tertutup dengan awan seolah olah memayungi pejalan kaki dari terik sinar matahari
Pemandangan yang sangat menakjubkan terjadi disepanjang jalan, trotoar jalan dikiri dan kanan penuh dengan barisan manusia menyemut menyambut kafilah diselingi dengan takbir dan deraian air mata, tumpukan makanan dan minuman yang terus dibagikan kepada para peserta menjadi puncak antusiasnya ummat akan gerakan ini
Mobil komando berjalan agak tersendat mengakibatkan peserta jalan kaki tertahan dan bertumpuk sehingga antrian kendaraan dibelakang macet, korlap bergegas lari kedepan mencari tahu penyebabnya, dan ternyata mobil komando tertahan oleh kendaraan truk pengangkut pasir didepannya, polisi patwal dari Polresta Cimahi sigap mengatur jalur lalulintas kondisi berjalan seperti semula.
Kami berjalan ambil posisi didepan mobil komando, saat itu tidak terdengar ada orasi-orasi karena semua petugas orasi sudah pada serak dan hanya nasyid Aksi Bela Islam yang menggelegar terdengar nyaring mengiringi derap langkah kafilah longmarch, hanya senyum dan salaman yang menjadi bahasa tubuh sebagai komunikasi dengan masyarakat yang menyambut kami sepanjang jalan.
Ketika sedang asyik berjalan tiba tiba dari belakang ada yang nepuk pundak, reflek menoleh kebelakang,,
“eehh kang Johan Abu Fawaz Jauharuzzaman ada apa? “ Tanya saya,,,
"kang jalannya jangan terlalu kencang peserta kedodoran banyak yang ketinggalan "
“oohh iya baikk, kok yang muda kalah ya jalannya sama yang tua,” celoteh saya pada kang Johan sambil menepi ke pinggir jalan dan duduk dipinggir warung sambil menunggu peserta yang agak jauh tertinggal.
Waktu menunjukan pukul 16.30, hari sudah mulai gelap mataharipun kelihatan mulai pamitan menuju peraduannya, handphone berdering nomor baru muncul tanpa nama, tombol hijau dipijit terdengar suara diujung sana,
“assalamualaikum?”
“Walaikum salam”
“betul ini sama ketua kafilah ciamis?"
“betul pa saya"
“Begini pa kiyai, saya pengusaha Surabaya kebetulan saya lagi di Bandung, saya sangat terenyuh dan tergugah dengan aksi santri Ciamis saya ingin berkontribusi pa yai”
“oohh baik pa jazakumulohh" timpal saya
“Sekarang posisi dimana pak? “
“Didaerah Cimahi pak”
“Aduhh kebetulan sekali saya ini lagi daerah Cimahi bagaimana kalau saya bertemu dekat SPBU didepan pak? “
“Baik pa saya merapat”
Sambil jalan cepat saya mendahului peserta menuju SPBU, akhirnya ketemu juga dengan bapa yang berbicara diujung telepon, beliau cerita ingin memberikan baju koko 4000 stel untuk para santri dan mohon dipindahkan ke mobil rombongan, saya hanya terdiam kaget bercampur haru, jazakumulloh pak jazakumulloh pak hanya itu yanng bisa terlontar, saking takjubnya betapa Alloh berkuasa dengan mudah menggerakan hati manusia dengan dorongan iman siap berkorban tanpa berfikir panjang, saya mencegat satu mobil komando untuk memindahkan baju koko hadiyah saudara yang baru dikenal saat itu,, Subhanalloh Walhamdulillah Wallohu Akbar.
Keajaiban terus muncul silih berganti sepanjang jalan ayunan kaki semakin bersemangat untuk terus melangkah, hati semakin kokoh dan yakin bahwa Alloh telah menggerakan hati ummat ini untuk bangkit bersatu membangun barisan menyongsong masa depan Islam nan gemilang dan kini buih itu telah berubah menjadi gelombang yang siap menerjang menghancurkan segala bentuk keangkaramurkaan, kepongahan dan ketidakadilan hukum, Allohu Akbar!!
Sambil berjalan kita melihat jam dihandphone menunjukan pukul 17.00 hari semakin gelap cahaya mentari makin redup, kiayi Warman setia digaris depan dan kiayi Titing yang berjalan disamping kanan melirik sambil berseloroh
"saya kira penyambutan masyarakat pada presiden sekalipun tidak pernah dan tidak akan seheboh seperti ini"
“betull ang” jawab saya,
Dialog jalanan sambil jalan kaki terus berjalan
“ang apa rahasianya kira kira sampai ummat begitu tergerak?” Sambil noleh ke kiayi Titing
Beliau terdiam sejenak lalu menjawab,
"ini karena satu ayat Almaidah ayat 51, bayangkan satu ayat saja dihina ummat jutaan bergerak dan membela, apalagi kalau seluruh Al Quran dihina dan dicampakan maka seluruh muslim dunia akan bergerak,”
Saya tertunduk merinding dan bergetar betapa penjelasan beliau menghunjam keseluruh tubuh, Al Quran lah yang akan membuat ummat ini punya harga diri.
Walaupun hari makin gelap masyarakat makin membludak sepanjang jalan bahkan disatu pusat perbelanjaan pakaian Robbani terdengar suara alunan nasyid "ini langkahku" menghentak mengobarkan semangat, saya melambaikan tangan ke arah toko sebagai bentuk terimakasih atas sambutan dan menularnya semangat kebangkitan ummat.
Ditengah jalan menuju Padalarang saat lampu lampu penerang mulai menyala menghiasi keindahan kota datang seseorang menyambut dan menyalami kutatap dengan seksama eehh ternyata beliau sahabat dan guru kami KH Makki Mujahid dari Tasikmalaya sengaja memantau kami sepanjang jalan dan beliau pun bergabung jalan kaki sampai Padalarang.
Hari sudah gelap siang berganti malam waktu menunjukan jam 18.00, malam jumat rombongan akhirnya sampai di Masjid al Irsyad komplek Kota Baru Parahiyangan Bandung Barat, disana masyarakat sudah berbaris menyambut hangat, sebagian peserta yang sudah sampai diintruksikan untuk melaksanakan sholat Maghrib dan Isya dijama taqdim.
APA kehebohan selanjutnya?????
Tulisan ini lanjut APA cukup??
#ditulis bukan untuk narsis, Rojapada Alloh semogalahir manfaat
#save, Aleppo, palestina, miyanmar, acceh, banjirNTB
#penjarakan, penistaQuran
#sollu alannaby
(KH. Nonop Hanafi)