Generasi Al-Maidah 54
(catatan aksi 112 oleh ka kusnan)
Pagi tadi,
Perjalanan memuju stasiun ketemu dua bocah ini.
Awalnya gak mau nyapa.
Entah kenapa akhirnya nyapa juga.
Sempat mbatin kalo mereka mau sekolah.
Tapi kan ini Sabtu,
Jadi beraniin deh menyapa.
Kawabannya adem
"Mau jalan, main"
Kemana?
"Ke Istiqlal"
"Sama dong, kalo gitu bareng aja yuk," Ajakku
Akhirnya kami jalan bareng.
Nyempetin beli lontong buay dibagi di perjalanan.
Nah, diperjalanan ini sesekali menanyai mereka.
Ini hasilnya
==
Mereka berdua masih pelajar SMP, tepatnya MTS, masij kelas 8.
Mereka pergi ikut aksi 112 tanpa orangtuanya.
Yup, hanya berdua saja.
Dan saat aksi 212 mereka juga ikut.
Saat aku tanya kenapa gak sekolah, itukan hari Jumat.
"Meliburkan diri" jawabnya santai.
Sambil ngelus kepalanya saya bilang
"Mantep. Gapapa gamasuk sekolah sehari, gak bakal suram masadepannya"
Nah,
Pas aku tanya kenapa kok ikut aksi 212 dan 112.
Jawabannya bikin dag-dig-dug.
Yang tadinya saya pikir mereka cuman ikutan, ternyata jawabannya dalem.
"Kita pingin jadi generasi Al-Maidah 54 ka"
Nahlo...
Jadi ingat ceramah seorang Ustad.
*"Almaidah 51 itu pembuka, selanjutnya terbuka siapa munafiq, siapa beriman, lalu Allah hadirkan generasi pembaharu, Generasi Al Maidah 54"*
Nyess....
Kagum kuadratku saat lihat mereka selama perjalanan.
Gak minta apa2.
Makan dan minum cuma kalo ditawari, dan ternyata mereka sudah bawa bekal.
Lengkap makan dan minum, juha payung tentunya.
Adab?
Nah, ini dia.
Mereka tidak makan dan minum kecuali sambil jongkok (karena gak bisa duduk, semua becek).
Salah satu yang bikin kagum lagi saat ada penjual ikat kepala. Salah satu anal beli dua, tanya ke temannya mau yang mana.
Tepat!
Dia memberikan ke temannya,
Tak hanya itu, sampai dipakaikan.
Seriusan,
Saatsaya lihat itu air mata mau jatuh, tapo diiringi hujan.
Saya sempat mengabadikan momen itu.
Yuk jadi #Generasialmaidah54
Tau kan Al-Maidah 54?
*Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (TQS al-Maidah [5]: 54.)*
Mokhamad Kusnan
(Ditulis diperjalanan menuju Pekalongan dengan kereta Gumarang)